logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊPandemi dan Hancurnya...
Iklan

Pandemi dan Hancurnya Keragaman Hayati

Kerusakan dan kehilangan hutan yang berdampak pada pemerosotan keanekaragaman hayati berelasi kuat dengan wabah zoonosis.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/t7p-RxFBD60Jhe9TQylXcLHfDBU=/1024x684/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2018%2F09%2FGP0STRVIU_PressMedia_1537359131.jpg
DOKUMENTASI GREENPEACE

Ilustrasi. Deforestasi atau kehilangan hutan akibat pembalakan maupun alih fungsi hutan menjadi peruntukan lain berelasi pula dengan kemerosotan keanekaragaman hayati. Foto dari hasil investigasi Greenpeace yang menemukan deforestasi di Papua yang dijadikan kebun kelapa sawit.

Pandemi Covid-19 jelas bukan rekayasa laboratorium, pandemi ini tidak bisa dilepaskan dari ulah manusia. Ketika kita menghancurkan keanekaragaman hayati dengan menebang hutan dan membangun lebih banyak infrastruktur, saat itulah kita meningkatkan risiko ledakan wabah.

Setelah menjadi episenter awal pandemi Covid-19, China saat ini kembali dibayangi adanya wabah baru, yaitu wabah pes atau bubonic plague. Penyakit menular ini telah menelan korban jiwa di Desa Suji Xincun, Kota Baotou, Inner Mongolia, pada Minggu (8/8/2020).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan