logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊPerubahan Iklim Melaju di...
Iklan

Perubahan Iklim Melaju di Tengah Pandemi

Laju pemanasan bumi akibat krisis perubahan iklim masih terus berlangsung pada masa pandemi. Di sisi lain, komitmen Indonesia dan dunia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca masih belum cukup mengurangi penambahan suhu.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/d2wHpUSjaISxrZZO3ylwH2wV5wM=/1024x573/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F02%2Fb33f51c4-b916-420f-ad2c-a7f01e69d3fa_jpg.jpg
Kompas/Priyombodo

Foto udara situ dan hutan kota Srengseng yang terletak bersebelahan dengan Kali Pesanggrahan di Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (13/2/2020). Situ Srengseng berfungsi sebagai tangkapan hujan sekaligus pengendali banjir untuk kawasan sekitarnya, sementara hutan kota menjaga keseimbangan okseigen dan karbon dioksida, mengurangi polusi, sekaligus meredam kebisingan dan menambah keasrian kota.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pandemi Covid-19 berdampak pada pengurangan emisi gas rumah kaca, tetapi dikhawatirkan hanya akan berlangsung sementara. Laju pemanasan global tetap berlangsung di tengah pandemi, bahkan banyak negara dikhawatirkan tidak bisa memenuhi target nasional penurunan emisinya.

”Data di China, saat awal pandemi dan warga diminta di rumah, emisi karbon di negara mereka berkurang 25 persen dan udara menjadi lebih bersih. Pabrik-pabrik yang menggunakan bahan bakar batu bara berkurang operasinya hingga 40 persen,” kata Deddy Hadriyanto, pembina Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan (APIK) Indonesia, dalam diskusi daring, Selasa (14/7/2020).

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan