logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊPerbaiki Komunikasi Risiko dan...
Iklan

Perbaiki Komunikasi Risiko dan Insentif Ekonomi

Penanganan pandemi membutuhkan langkah taktis yang cepat namun juga tepat. Strategi komunikasi risiko agar tak diabaikan untuk mendapatkan dukungan masyarakat demi mempercepat penghentian penularan.

Oleh
Ahmad Arif
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/VU7e0-sJhAhPaOIcY6-uBB9h6o4=/1024x681/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F07%2F8025ee94-eee2-47a3-8ef7-f4f4a7988c08_jpg.jpg
Kompas

Pengunjung Megamall, Manado, Sulawesi Utara, mengantre untuk mengukurkan suhu tubuhnya sebelum memasuki pusat perbelanjaan tersebut, Jumat (10/7/2020). Pemerintah kota Manado membuka kembali pusat perbelanjaan dengan pembatasan waktu dan penerapan protokol kesehatan ketat dalam tatanan normal baru sehari setelah Sulut mencatatakan rekor penambahan jumlah kasus Covid-19. KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

JAKARTA, KOMPAS - Kasus Covid-19 di Indonesia terus membesar, namun aktivitas masyarakat telah kembali seperti biasa dan sebagian belum mengikuti protokol kesehatan. Belajar dari penanganan wabah flu burung, pemerintah disarankan memperbaiki komunikasi risiko dan pada saat yang sama memberikan insentif ekonomi secara tepat sasaran.

Laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, kasus terkonfirmasi positif di Indonesia menjadi 72.347 setelah ada penambahan sebanyak 1.611 orang pada Jumat (10/7/2020). Sedangkan jumlah korban jiwa sebanyak 3.469 dengan penambahan 52 orang.

Editor:
Ichwan Susanto
Bagikan