logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊLangit Jakarta Tampak Biru,...
Iklan

Langit Jakarta Tampak Biru, tetapi Udara Masih Kotor

Selama pandemi Covid-19, langit di sejumlah kota, termasuk Jakarta, tampak lebih biru. Namun, jika dilihat lebih detail, udara belum bersih. Banyak partikel polusi halus yang bertebaran dan rentan memicu penyakit.

Oleh
ICHWAN SUSANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/sHpO4lfodfpbCtecjfsk0AqslSs=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F06%2F9ca229aa-b7c4-4098-aeb5-07f44a4af0f5_jpg.jpg
Kompas/Wawan H Prabowo

Kondisi Jakarta yang menyenangkan dengan langit biru sebagai dampak pelambatan aktivitas ekonomi ini ternyata semu. Polusi udara dari partikel halus PM2,5 masih sangat tinggi.

Sejumlah bukti-bukti visual beredar dan menunjukkan selama kondisi pandemi Covid-19 kualitas udara meningkat seiring melambannya aktivitas warga pada lalu lintas di perkotaan, termasuk di Jakarta. Kemacetan yang relatif tak terjadi lagi di Jakarta membuat indeks standar pencemar udara atau ISPU menjadi jauh lebih baik.

Namun, fakta tersebut sebenarnya bukan menandakan udara di atmosfir Jakarta dan sekitarnya benar-benar bersih. Bila mengecek lebih detil lagi, ternyata salah satu emisi polusi udara, yaitu PM2,5 (partikulat halus berukuran kurang dari 2,5 mikron) masih sangat tinggi.

Editor:
ilhamkhoiri
Bagikan