Normal Baru Jangan Mengabaikan Risiko Membahayakan Keselamatan Warga
Normal baru bisa diterapkan di Indonesia jika kasus Covid-19 menurun dan masyarakat disiplin memenuhi protokol kesehatan. Tanpa semua itu, tata hidup baru justru berisiko bakal membahayakan keselamatan warga.
JAKARTA, KOMPAS β Wacana normal baru yang terus didengungkan tidak boleh mengabaikan risiko penularan Covid-19. Hingga saat ini ancaman virus korona baru di Indonesia masih tinggi ditandai dengan terus bertambahnya jumlah kasus dan korban meninggal. Belum saatnya pembatasan sosial berskala besar atau PSBB, yang lumayan menahan laju penyebaran virus korona baru, dilonggarkan.
Laporan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mencatat adanya penambahan kasus positif pada Senin (1/6/2020) sebanyak 467 orang sehingga total menjadi 26.940 orang yang terkonfirmasi. Sementara kasus meninggal bertambah 28 orang sehingga total menjadi 1.641 orang.