Kalender Hijriah
Menggugat Kriteria Hilal
Awal dan akhir Ramadhan 1441 Hijriah akan dilalui sebagian besar umat Islam Indonesia bersama. Namun, berbagai perbedaan harus segera diselesaikan demi mewujudkan cita-cita adanya satu kalender Hijriah Indonesia.
/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2020%2F04%2F0f3b978f-3553-4aa7-ac08-88daba8fdbf3_jpg.jpg)
Ketua Lembaga Falakiyah PCNU Surabaya Muhammad Imron Rosyadi (kiri) melakukan pengamatan hilal di Masjid Al Mabrur, Pantai Nambangan, Kecamatan Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (23/4/2020). Tim rukyatul hilal di tempat tersebut tidak bisa melihat hilal karena alasan cuaca.
Sidang isbat penetapan 1 Syawal 1441 Hijriah akan dilaksanakan Jumat (22/5/2020) petang. Idul Fitri kemungkinan berlangsung Minggu (24/5/2020). Itu terjadi karena saat sidang berlangsung, ijtimak atau konjungsi yang menjadi tanda dimulainya fase Bulan baru belum terjadi. Ijtimak terjadi Sabtu (23/5/2020) pukul 00.39 WIB.
Karena itu, pengamatan hilal yang dilakukan setiap tanggal 29 dalam kalender Hijriah atau Jumat petang dipastikan tak akan mengamati hilal alias Bulan sabit tipis yang terlihat setelah Matahari terbenam setelah konjungsi. Pada Jumat petang masih masuk fase Bulan sebelumnya atau Bulan tua sehingga secara teori hilal belum akan terbentuk.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 8 dengan judul "Menggugat Kriteria Hilal".
Baca Epaper Kompas