logo Kompas.id
β€Ί
Ilmu Pengetahuan & Teknologiβ€ΊHutan Tak Terlindungi,...
Iklan

Hutan Tak Terlindungi, Kesenjangan Ekonomi Melebar

Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja yang kini berada di tangan Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat dinilai berpotensi membuat tutupan hutan berkurang. Hal itu bisa mengendurkan komitmen Indonesia menekan emisi.

Oleh
ICHWAN SUSANTO
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/8OPkGpfZRbFYSp-xHXz5S5RHqCk=/1024x655/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F01%2F2019%2F01%2F8f%2Fc93%2F20190126IDO_Kinipan+%283%29JPG%2F20190126IDO_Kinipan+%283%29SILO.jpg
KOMPAS/DIONISIUS REYNALDO TRIWIBOWO

Sisa pohon yang ditebang di antara ribuan hektar lahan yang sudah dibuka sebuah perusahaan sawit, Sabtu (26/1/2019).

JAKARTA, KOMPAS β€” Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja yang kini berada di tangan Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat dinilai berpotensi membuat tutupan hutan berkurang. Hal itu meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi dan mengendurkan kontribusi Indonesia dalam komitmen penurunan emisi gas rumah kaca. Aturan perundangan itu juga dinilai melebarkan ketimpangan pengelolaan kawasan hutan.

Hal itu mengemuka dalam diskusi virtual Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja dan Risiko terhadap Hutan dan Iklim Indonesia yang diadakan Yayasan Madani Berkelanjutan, di Jakarta, Rabu (15/4/2020).

Editor:
evyrachmawati
Bagikan