logo Kompas.id
β€Ί
Ilmiah Populerβ€ΊBau Mulut yang Mengganggu
Iklan

Bau Mulut yang Mengganggu

Bau mulut tidak sedap menimbulkan rasa malu dan cemas. Selain akibat kurangnya kebersihan gigi dan mulut, bau mulut bisa menjadi pertanda adanya penyakit tertentu. Karena itu penting untuk mencari akar masalahnya.

Oleh
ATIKA WALUJANI MOEDJIONO
Β· 1 menit baca
Murid Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bolon Colomadu mendapat layanan pemeriksaan kesehatan gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri, Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/11/2019). Kegiatan ini merupakan sarana edukasi bagi pelajar tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Murid Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Bolon Colomadu mendapat layanan pemeriksaan kesehatan gigi di Rumah Sakit Gigi dan Mulut Soelastri, Solo, Jawa Tengah, Rabu (20/11/2019). Kegiatan ini merupakan sarana edukasi bagi pelajar tentang pentingnya kesehatan gigi dan mulut.

Bau mulut tidak sedap, yang dikenal sebagai halitosis atau fetor oris, bisa menyebabkan rasa malu, khawatir, bahkan kecemasan. Halitosis terjadi pada sekitar 25 persen populasi, atau satu dari empat orang.

Orang yang tidak mengalami masalah pun akan memeriksa bau mulut dan napasnya jika hendak bertemu orang yang dianggap penting. Bau mulut dan napas segar bisa diperoleh lewat penggunaan obat kumur, obat semprot mulut, dan permen mint. Pada sejumlah kasus, efeknya hanya sementara.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan