INOVASI IPTEK
Bibit Fermentasi Tepung Kasava untuk Industri Pangan
"Starter" untuk memodifikasi tepung kasava dengan proses fermentasi dapat dukung industri pangan lokal berbasis tepung.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F08%2F12%2F1ecc2807-2e6d-45f7-bc5e-12fdbc9b506a_jpg.jpg)
Wahyudi menjemur bahan olahan singkong yang dijadikan tepung tapioka di Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Agustus 2022. Dalam sehari usaha rumahan ini menghabiskan sekitar 3,5 ton singkong untuk menghasilkan 8 kuintal tepung tapioka.
Produk pangan olahan berbasis tepung, seperti roti, mi, pasta, serta aneka kue basah dan kering, telah menjadi bagian dari pola makan masyarakat dunia, termasuk Indonesia. Hal ini membuat konsumsi dan impor tepung terigu yang berasal dari bulir gandum sebagai bahan dasar pembuatan berbagai produk pangan tersebut terus meningkat setiap tahun.
Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat, rata-rata konsumsi tepung terigu di Indonesia sebesar 2,94 kilogram per kapita per tahun pada 2023. Angka tersebut naik 6,73 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 2,75 kilogram per kapita per tahun.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 8 dengan judul "Bibit Fermentasi Tepung Kasava untuk Industri Pangan".
Baca Epaper Kompas