logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊSuami Sembunyi ke Hutan dan...
Iklan

Suami Sembunyi ke Hutan dan Saya Trauma sampai Sekarang

Sejak era Soeharto, masyarakat adat Barambang Katute hidup dalam ketakutan. Wilayah adat mereka dicaplok hutan negara.

Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
Β· 1 menit baca
Seorang pemuda dari masyarakat adat Barambang Katute, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, menggotong bambu berisi air nira yang baru disadapnya dari kebun untuk dimasak menjadi gula aren, Minggu (15/9/2024).
KOMPAS/STEPHANUS ARANDITIO

Seorang pemuda dari masyarakat adat Barambang Katute, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, menggotong bambu berisi air nira yang baru disadapnya dari kebun untuk dimasak menjadi gula aren, Minggu (15/9/2024).

Masih teringat jelas di benak Saniati (45), perempuan adat Barambang Katute, di Desa Bonto Katute, Kecamatan Sinjai Borong, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, saat suaminya pamit hendak melarikan diri ke hutan bersembunyi dari polisi hutan yang menuduhnya merambah dan merusak kawasan hutan lindung. Padahal, dia hanya menanam di hutan adat yang turun-temurun menghidupi mereka.

”Saya pergi dulu ke hutan. Kalau ada yang cari nama saya, bilang saja tidak kenal dan tolong jaga anak kita,” kata Saniati saat ditemui Kompas di rumahnya, Minggu (15/9/2024). Dia menirukan ucapan terakhir suaminya saat pamit meninggalkannya untuk sembunyi ke hutan.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan