SENI PERTUNJUKAN
Menikmati ”Congyang” dengan Cara Baru
Swargaloka menampilkan cara baru menikmati ”Congyang” melalui kisah Cupu Manik Astagina di Bentara Budaya Jakarta.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F08%2F30%2Faa28d34a-8e6a-450f-9f2c-c4240e4a04f0_jpg.jpg)
Para pemain wayang orang tampil pada pergelaran Congyang, sebuah pertunjukan seni yang menggabungkan keroncong dan wayang orang di Bentara Budaya Jakarta, Jumat (30/8/2024).
JAKARTA, KOMPAS — Kebudayaan tumbuh seiring dengan pertumbuhan zaman. Perkembangannya tidak bisa dibatasi dan tak akan ada habisnya. Tanpa menanggalkan hormat pada pakem-pakem warisan budaya dari nenek moyang, pelaku kebudayaan terus berkreasi menampilkan wajah baru demi menjaring selera masa kini.
Semangat ini dikembangkan sanggar wayang Swargaloka dengan karya-karya pertunjukannya. Teranyar, Swargaloka berkolaborasi dengan Orkes Keroncong Pesona Jiwa mengawinkan wayang orang dengan musik keroncong dan gamelan Jawa dalam petunjukan bertajuk ”Congyang” di Bentara Budaya Jakarta (BBJ), Jumat (30/8/2024).