logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊSasi, Lubuk Larangan, dan...
Iklan

Sasi, Lubuk Larangan, dan Warisan Budaya untuk Alam

Beragam kearifan lokal jadi bekal berharga melestarikan lingkungan. Ada sasi di Papua, ada lubuk larangan di Sumatera.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
Β· 0 menit baca
Kondisi salah satu lopak di Desa Tebat Patah, Taman Rajo, Muaro Jambi, Jambi, yang akan menjadi tempat pelaksanaan tradisi bekarang atau panen ikan, Kamis (15/8/2024). Desa Tebat Patah adalah salah satu dari delapan desa penyangga KCBN Muarajambi.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Kondisi salah satu lopak di Desa Tebat Patah, Taman Rajo, Muaro Jambi, Jambi, yang akan menjadi tempat pelaksanaan tradisi bekarang atau panen ikan, Kamis (15/8/2024). Desa Tebat Patah adalah salah satu dari delapan desa penyangga KCBN Muarajambi.

Budaya yang bermuara pada pelestarian lingkungan lekat dalam kehidupan masyarakat Nusantara sejak lama. Jika Maluku dan Papua punya tradisi sasi, Sumatera memiliki budaya lubuk larangan yang menjadi warisan kearifan menjaga alam.

Taufik, Kepala Desa Tebat Patah di Kecamatan Taman Rajo, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, memacu sepeda motornya di bawah terik, Kamis (15/8/2024). Ia menyusuri jalan sempit di samping kebun karet di Desa Tebat Patah. Sudah lebih dari sepekan, desa di pinggir Sungai Batanghari itu tidak diguyur hujan.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan