logo Kompas.id
Humaniora”Bullying” Calon Dokter...
Iklan

”Bullying” Calon Dokter Spesialis Mulai dari Intimidasi hingga Pemalakan

Kementerian Kesehatan terima 1.500 pengaduan dengan 356 kasus perundungan, mulai dari fisik, verbal, dan nonverbal.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
· 0 menit baca
Para dokter residen yang juga mahasiswa Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) mendengarkan berada di auditorium Fakultas Kedokteran Unsrat, Manado, Sulawesi Utara, 25 Agustus 2020.
KOMPAS/KRISTIAN OKA PRASETYADI

Para dokter residen yang juga mahasiswa Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) mendengarkan berada di auditorium Fakultas Kedokteran Unsrat, Manado, Sulawesi Utara, 25 Agustus 2020.

JAKARTA, KOMPAS — Sekitar 1.500 pengaduan telah diterima oleh Kementerian Kesehatan sejak kanal terkait laporan perundungan dibuka. Dari jumlah itu, sebanyak 356 laporan teridentifikasi sebagai kasus perundungan. Bentuk perundungan mulai dari fisik, verbal, intimidasi, hingga nonverbal seperti pemaksaan untuk mengeluarkan biaya di luar biaya pendidikan yang ditetapkan.

Merujuk laporan yang disampaikan oleh Kemenkes, sebanyak 211 laporan perundungan terjadi di rumah sakit vertikal milik Kemenkes dan 145 laporan terjadi di luar rumah sakit vertikal, termasuk di fakultas kedokteran di perguruan tinggi. Dari laporan perundungan yang terjadi di rumah sakit vertikal, 165 kasus sudah diproses dengan memberikan sanksi pada 39 orang yang merupakan peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) dan konsulen di rumah sakit.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan