logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊOtak Atlet Berbeda dengan Otak...
Iklan

Otak Atlet Berbeda dengan Otak Awam

Untuk menjadi juara, atlet tidak hanya dituntut memiliki kondisi fisik yang prima, tetapi juga otak yang cemerlang.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 0 menit baca
Atlet angkat besi Rizki Juniansyah bertanding di kelas 73 kilogram putra dalam Olimpiade Paris 2024 di Paris, Perancis, Kamis, 8 Agustus 2024. Rizki berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia serta memecahkan rekor Olimpiade.
AP PHOTO/KIN CHEUNG

Atlet angkat besi Rizki Juniansyah bertanding di kelas 73 kilogram putra dalam Olimpiade Paris 2024 di Paris, Perancis, Kamis, 8 Agustus 2024. Rizki berhasil mempersembahkan medali emas untuk Indonesia serta memecahkan rekor Olimpiade.

Untuk menang, atlet harus menjadi yang tercepat, terkuat, dan terbaik dalam mencapai target. Saat menang, mereka tetap dipaksa berusaha lebih keras lagi sampai mendekati batas kemampuan manusia demi bisa mempertahankan prestasinya. Kondisi itu tak hanya membuat atlet dituntut memiliki fisik yang kuat, tetapi juga otak yang hebat.

Menjadi atlet tidak hanya dibutuhkan kondisi fisik yang prima. Mereka juga harus memiliki otak yang cemerlang untuk mengatur posisi tubuh, mencermati setiap gerak lawan, hingga menjaga fokus dalam rentang waktu tertentu. Kemampuan otak atlet yang cemerlang akan sangat membantu mereka untuk menjadi juara.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan