logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊDosa Besar Pendidikan Terjadi ...
Iklan

Dosa Besar Pendidikan Terjadi Lagi dan Lagi

Aturan saja dinilai tidak cukup tanpa penanaman karakter bagi semua warga sekolah untuk antikekerasan dalam pendidikan.

Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
Β· 1 menit baca
Poster anti-<i>bullying</i> tertempel di salah satu pintu di SMAN 70, Jakarta, Selasa (27/2/2024). Polres Jakarta Selatan bersama sejumlah selebritas melakukan sosialisasi anti-<i>bullying</i> atau perundungan kepada para siswa. Sosialisasi ini bertujuan agar para siswa dapat mengetahui apa itu perundungan dan bagaimana menyikapinya.
KOMPAS/FAKHRI FADLURROHMAN

Poster anti-bullying tertempel di salah satu pintu di SMAN 70, Jakarta, Selasa (27/2/2024). Polres Jakarta Selatan bersama sejumlah selebritas melakukan sosialisasi anti-bullying atau perundungan kepada para siswa. Sosialisasi ini bertujuan agar para siswa dapat mengetahui apa itu perundungan dan bagaimana menyikapinya.

Di Malang, Jawa Timur, seorang guru agama memiting dan mencekik siswa sebagai hukuman terlambat masuk kelas. Aksi tersebut berujung mundurnya guru dari pekerjaannya. Kemudian, di Aceh dan lagi-lagi guru agama melakukan pelecehan seksual terhadap santri-santrinya karena tidak bisa menahan nafsu.

Dosa besar di dunia pendidikan Indonesia yang terjadi berulang seperti ini seakan sulit untuk dihapuskan. Berbagai terobosan melalui regulasi yang ada belum bisa menghalangi niat dan perilaku menyimpang para pelaku sepenuhnya.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan