KARYA SASTRA
”Peluru” Kata-kata Sastrawan Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina
Puisi menjadi ”peluru” kata-kata yang dikirimkan sejumlah sastrawan Indonesia untuk menyuarakan kemerdekaan Palestina.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2024%2F01%2F13%2Fc96cc5fb-8fa7-4d2c-8375-97408659bed6_jpg.jpg)
Seorang pengunjuk rasa mengenakan bando dengan bendera Indonesia dan Palestina saat aksi di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta, Sabtu (13/1/2024).
Hujan peluru menyerbu Gaza. Perang merenggut ribuan nyawa. Parade puisi sastrawan dan budayawan Indonesia mengirimkan ”peluru” kata-kata untuk Palestina yang terus berjuang meraih kemerdekaannya di tengah tumpahan darah dan air mata.
Sastrawan senior Taufiq Ismail berjalan pelan menuju panggung di Aula Sasadu, Kantor Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Sabtu (27/7/2024). Sebuah kursi telah disediakan untuknya. Namun, penyair berusia 89 tahun itu memilih berdiri saat membacakan puisinya berjudul ”Palestina, Bagaimana Bisa Kami Melupakanmu”.