logo Kompas.id
HumanioraMendesaknya ”Pendidikan Hijau”...
Iklan

Mendesaknya ”Pendidikan Hijau” untuk Atasi Krisis Iklim

Krisis lingkungan hidup yang memicu perubahan iklim menuntut pengarusutamaan pendidikan lingkungan hidup di sekolah.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
· 1 menit baca
Siswa SD di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang ikut Olimpiade Sains Kuark 2018, diajak berkomitmen peduli pada isu perubahan iklim. Para siswa membawa botol air minum yang bisa dipakai berulang-ulang sebagai aksi nyata peduli pada isu mengurangi dampak perubahan iklim.
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU

Siswa SD di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, yang ikut Olimpiade Sains Kuark 2018, diajak berkomitmen peduli pada isu perubahan iklim. Para siswa membawa botol air minum yang bisa dipakai berulang-ulang sebagai aksi nyata peduli pada isu mengurangi dampak perubahan iklim.

Generasi muda perlu diberdayakan agar dapat memainkan peran nyata dalam mengatasi krisis iklim. Di sinilah kehadiran pendidikan hijau atau greening education dan pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan atau education for sustainable development kian penting.

Pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia, 5 Juni lalu, UNESCO meluncurkan alat baru untuk ”menghijaukan” sekolah dan kurikulum. Tujuannya untuk memberdayakan generasi muda agar dapat memainkan peran nyata dalam mengatasi krisis iklim.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan