Gaji Masih Minim, Guru Cemas Pemotongan Tapera
Rencana pemotongan gaji untuk Tapera dinilai membebani guru, terutama yang berstatus honorer.
JAKARTA, KOMPAS — Para guru cemas terkait rencana pemerintah memberlakukan program wajib Tabungan Perumahan Rakyat atau Tapera. Guru yang kesejahteraannya masih rendah, bahkan yang honorer dengan upah di bawah upah minimum, mengaku berat dengan tambahan potongan gaji tersebut.
Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan Guru (P2G) Satriwan Salim di Jakarta, Rabu (5/6/2024), mengatakan, rasa cemas terutama disampaikan para guru swasta dan honorer atau non-aparatur sipil negara (non-ASN). Sebab, Tapera ini menurut rencana tidak hanya menyasar ASN, tetapi juga pekerja swasta dan pekerja yang dikategorikan sebagai ”pekerja mandiri”.
”Para guru swasta dan honorer merasa cemas karena lagi-lagi akan terjadi pemotongan gaji,” kata Satriwan.