Iklan
Menggalang Modal Kultural Memperkuat Demokrasi
Modal kultural harus digalang kembali untuk memperkuat demokrasi di Indonesia, terutama dalam nilai, prinsip, dan etika.
JAKARTA, KOMPAS β Praktik kekuasaan yang mengabaikan etika, ancaman kebebasan berpendapat, dan maraknya intoleransi menjadi sinyal demokrasi yang tidak baik-baik saja. Modal kultural berupa nilai dan prinsip yang menjadi pedoman kehidupan masyarakat sejak lama perlu digalang kembali untuk memperkuat demokrasi di Indonesia.
Anggota Komisi Kebudayaan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Yunita T Winarto, mengatakan, modal kultural bukan sebatas kesenian atau produk budaya lokal. Namun, nilai, etika, prinsip moral, dan filosofi kehidupan masyarakat juga termasuk di dalamnya.