logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊMenggalang Modal Kultural...
Iklan

Menggalang Modal Kultural Memperkuat Demokrasi

Modal kultural harus digalang kembali untuk memperkuat demokrasi di Indonesia, terutama dalam nilai, prinsip, dan etika.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
Β· 1 menit baca
Para guru besar, alumni, dan warga Universitas Indonesia (UI) menyampaikan deklarasi kebangsaan terkait kondisi terkini menjelang Pemilu 2024 di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2024). Sivitas akademika UI prihatin atas hancurnya tatanan hukum dan demokrasi, hilangnya etika bernegara dan bermasyarakat, terutama korupsi, kolusi, dan nepotisme.
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Para guru besar, alumni, dan warga Universitas Indonesia (UI) menyampaikan deklarasi kebangsaan terkait kondisi terkini menjelang Pemilu 2024 di Kampus UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2024). Sivitas akademika UI prihatin atas hancurnya tatanan hukum dan demokrasi, hilangnya etika bernegara dan bermasyarakat, terutama korupsi, kolusi, dan nepotisme.

JAKARTA, KOMPAS β€” Praktik kekuasaan yang mengabaikan etika, ancaman kebebasan berpendapat, dan maraknya intoleransi menjadi sinyal demokrasi yang tidak baik-baik saja. Modal kultural berupa nilai dan prinsip yang menjadi pedoman kehidupan masyarakat sejak lama perlu digalang kembali untuk memperkuat demokrasi di Indonesia.

Anggota Komisi Kebudayaan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), Yunita T Winarto, mengatakan, modal kultural bukan sebatas kesenian atau produk budaya lokal. Namun, nilai, etika, prinsip moral, dan filosofi kehidupan masyarakat juga termasuk di dalamnya.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan