logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊDampak Label Cagar Biosfer...
Iklan

Dampak Label Cagar Biosfer bagi Suku Bajau Belum Optimal

Suku Bajau mendukung label cagar biosfer dunia, tetapi nelayan lain masih mengambil hasil laut dengan cara merusak alam.

Oleh
STEPHANUS ARANDITIO
Β· 0 menit baca
Nelayan Suku Bajau tengah memancing di dekat Pelabuhan Panggulubelo di Pulau Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Rabu (1/5/2024).
KOMPAS/STEPHANUS ARANDITIO

Nelayan Suku Bajau tengah memancing di dekat Pelabuhan Panggulubelo di Pulau Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Rabu (1/5/2024).

WAKATOBI, KOMPAS β€” Manfaat penetapan Kepulauan Wakatobi sebagai cagar biosfer oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNESCO belum dirasakan penuh oleh suku Bajau. Keterlibatan masyarakat dalam upaya konservasi alam dan pemajuan kebudayaan di Wakatobi perlu diperkuat.

Presiden Kerukunan Keluarga Suku Bajau Abdul Manan memaparkan, masih banyak suku Bajau di Wakatobi belum mengerti manfaat dari penetapan cagar biosfer yang ditetapkan UNESCO sejak 2013 sehingga mereka merasa tidak diuntungkan. Hal ini disebabkan kurangnya sosialisasi langsung kepada masyarakat.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan