HARI KARTINI
Perempuan di Antara Dilema Bekerja Kantoran atau Menjadi Ibu Rumah Tangga
Kesempatan perempuan di dunia kerja sudah semakin terbuka, tetapi masih rentan dan terjebak dalam tuntutan ganda.
![Perempuan buruh dalam aksi mogok kerja di dalam pagar pabriknya di kawasan industri MM2100, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (6/10/2020).](https://assetd.kompas.id/wwM_qNY6ycuxLHgUyswrR5OkbE4=/1024x576/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2020%2F10%2F06%2Fa88dcb75-5e10-4f16-847e-5ddc4dc56efc_jpg.jpg)
Perempuan buruh dalam aksi mogok kerja di dalam pagar pabriknya di kawasan industri MM2100, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (6/10/2020).
Tantangan perempuan, khususnya perempuan urban, bukan lagi sekadar memperjuangakan kesetaraan perempuan dan laki-laki. Kesempatan perempuan di dunia kerja sudah semakin terbuka. Semakin banyak perusahaan atau industri yang memberikan kesempatan yang sama bagi perempuan dan laki-laki dalam berkarya di perusahaan.
Hal itu setidaknya disampaikan oleh Theresia Christianti (31). Pekerja swasta di Jakarta Utara tersebut mengatakan tidak ada perbedaan kesempatan bagi perempuan dan laki-laki dalam berkarier di tempatnya bekerja. Tugas-tugas yang diberikan pun tidak melihat jender.