logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊPerundungan dan Kekerasan Picu...
Iklan

Perundungan dan Kekerasan Picu Gejala Depresi Calon Dokter Spesialis

Peserta program pendidikan dokter spesialis masih mengalami perundungan dan kekerasan hingga membuat mereka depresi.

Oleh
PRADIPTA PANDU, DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
Salah satu pasien Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta, Erixs Gendala (28), saat berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi, Phedy, Jumat (10/3/2023). Pasien asal Jakarta itu didiagnosis mengalami hernia nukleus pulposus atau saraf kejepit pada 2020 sampai akhirnya sembuh pada September 2022.
STEPHANUS ARANDITIO

Salah satu pasien Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta, Erixs Gendala (28), saat berkonsultasi dengan dokter spesialis ortopedi, Phedy, Jumat (10/3/2023). Pasien asal Jakarta itu didiagnosis mengalami hernia nukleus pulposus atau saraf kejepit pada 2020 sampai akhirnya sembuh pada September 2022.

JAKARTA, KOMPAS β€” Tingginya tekanan sosial menjadi salah satu faktor yang memicu peserta program pendidikan dokter spesialis atau PPDS mengalami gejala depresi. Tekanan sosial ini khususnya datang dari senior yang kerap melakukan perundungan dan kekerasan.

Adanya gejala depresi ini terungkap dalam hasil skrining atau penapisan yang dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait kesehatan jiwa peserta PPDS. Hasil skrining di 28 rumah sakit vertikal ini menemukan bahwa 22,4 persen peserta PPDS terdeteksi mengalami gejala depresi dan 3,3 persen di antaranya ingin mengakhiri hidup atau melukai diri sendiri.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan