Tim Khusus Kemenkes Akan Tangani Calon Dokter Spesialis Bergejala Depresi Berat

Kementerian Kesehatan membentuk tim untuk menangani peserta program pendidikan dokter spesialis dengan gejala depresi.

KOMPAS/PRIYOMBODO

Pengunjung pelajar menyaksikan diorama sejarah di Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta saat hari peringatan kebangkitan nasional, Jumat (20/5/2022). Gedung yang kini dijadikan museum itu merupakan bekas gedung School tot Opleding van Inlandsche Arsten yang disingkat STOVIA sebagai tempat pendidikan kedokteran beserta asrama yang lengkap dengan semua fasilitasnya.

JAKARTA, KOMPAS — Temuan adanya gejala depresi pada peserta program pendidikan dokter spesialis segera ditindaklanjuti oleh Kementerian Kesehatan. Tim khusus akan dibentuk untuk penanganan selanjutnya. Intervensi akan difokuskan pada peserta yang bergejala depresi berat.

Hasil penapisan yang dilakukan pada 21.121 peserta program pendidikan dokter spesialis (PPDS) di 28 rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan menunjukkan sebanyak 22,4 persen peserta mengalami gejala depresi. Sebanyak 0,6 persen mengalami gejala depresi berat, 1,5 persen dengan depresi sedang-berat, 4 persen depresi sedang, dan 16,3 persen dengan gejala depresi ringan.