logo Kompas.id
HumanioraMaaf-memaafkan, Baik untuk...
Iklan

Maaf-memaafkan, Baik untuk Jiwa, Baik untuk Bangsa

Silaturahmi dan maaf-memaafkan selama Lebaran baik bagi kesehatan mental, kesejahteraan masyarakat, dan hidup berbangsa.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
· 1 menit baca
Wakil Presiden Ma’ruf Amin  didampingi Ibu Wury Ma’ruf Amin menggelar halalbihalal dengan segenap pejabat dan pegawai Sekretariat Wakil Presiden di Istana Wapres, Selasa (2/5/2023). Halalbihalal ini di antaranya diisi dengan bersilaturahmi dan bermaaf-maafan.
KOMPAS/MAWAR KUSUMA WULAN

Wakil Presiden Ma’ruf Amin didampingi Ibu Wury Ma’ruf Amin menggelar halalbihalal dengan segenap pejabat dan pegawai Sekretariat Wakil Presiden di Istana Wapres, Selasa (2/5/2023). Halalbihalal ini di antaranya diisi dengan bersilaturahmi dan bermaaf-maafan.

Idul Fitri sebentar lagi tiba. Saling silaturahmi dan bermaafan menjadi tradisi perayaan Lebaran yang khas Indonesia. Tindakan ini tidak hanya bermakna religi sebagai sarana penghapus dosa, tetapi juga penting untuk ketenangan dan kesejahteraan jiwa serta kerukunan kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Setelah sebulan penuh melatih mental melalui ibadah puasa, di akhir Ramadhan, agama menyedikan momen Idul Fitri untuk saling bersilaturahmi dan bermaafan. ”Idul Fitri adalah batu loncatan untuk berubah,” kata Guru Besar Psikologi Sosial Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Faturochman, Sabtu (6/4/2024).

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan