logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊCakupan Terapi Pencegahan...
Iklan

Cakupan Terapi Pencegahan Tuberkulosis Jauh di Bawah Target

Cakupan pemberian terapi pencegahan tuberkulosis masih sangat rendah di Indonesia, terutama pada usia anak.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
Β· 0 menit baca
Seorang anak menjalani tes <i>mantoux</i> dalam kegiatan penapisan tuberkulosis (TB) di GOR Otista, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (9/2/2023). Tuberkulosis merupakan penyakit menular melalui udara yang umumnya menyerang paru-paru.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Seorang anak menjalani tes mantoux dalam kegiatan penapisan tuberkulosis (TB) di GOR Otista, Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (9/2/2023). Tuberkulosis merupakan penyakit menular melalui udara yang umumnya menyerang paru-paru.

JAKARTA, KOMPAS β€” Terapi pencegahan tuberkulosis berperan penting mengurangi risiko penularan. Pemberian terapi tersebut harus optimal dilakukan pada populasi berisiko tuberkulosis.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, pemberian terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) pada 2023 masih rendah. Capaiannya baru 2,6 persen atau 35.006 orang yang merupakan kontak serumah dengan kasus tuberkulosis. Cakupan itu jauh dari target 58 persen.

Editor:
IRMA TAMBUNAN
Bagikan