logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊKesiapan Implementasi...
Iklan

Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka Masih Beragam

Penerapan kurikulum nasional selalu menghadapi tantangan. Kesiapan sekolah menjadi kunci.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
Murid SMK Leonardo Klaten  mendapat penjelasan tentang potongan batu yoni saat mendatangi situs Nglumbang Dungik di Desa Soropaten, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (8/11/2023). Kegiatan belajar di luar ruang itu merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka untuk mengenalkan berbagai temuan di dusun itu yang diduga bagian dari peninggalan era Kerajaan Mataram Kuno sekitar abad ke-8 Masehi serta mengajak para peserta didik mempelajari kearifan lokal masyarakat setempat dalam melestarikan warisan masa lampau.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Murid SMK Leonardo Klaten mendapat penjelasan tentang potongan batu yoni saat mendatangi situs Nglumbang Dungik di Desa Soropaten, Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (8/11/2023). Kegiatan belajar di luar ruang itu merupakan bagian dari Kurikulum Merdeka untuk mengenalkan berbagai temuan di dusun itu yang diduga bagian dari peninggalan era Kerajaan Mataram Kuno sekitar abad ke-8 Masehi serta mengajak para peserta didik mempelajari kearifan lokal masyarakat setempat dalam melestarikan warisan masa lampau.

JAKARTA, KOMPAS β€” Perubahan kurikulum nasional biasa terjadi dengan beragam tantangan implementasi di sekolah. Oleh karena itu, kesiapan sekolah melaksanakan Kurikulum Merdeka yang ditargetkan pemerintah sebagai kurikulum nasional baru pada tahun ajaran 2024/2025 harus jadi perhatian untuk memastikan pendidikan yang fokus pada mutu pembelajaran.

Berdasarkan berbagai informasi yang dihimpun, Rabu (28/2/2024), kesiapan sejumlah sekolah melaksanakan Kurikulum Merdeka yang memberi ruang pada pembelajaran yang berfokus pada peserta didik dan fleksibilitas beragam. Sebab, dalam implementasi Kurikulum Merdeka sendiri yang diperluas secara sukarela atau mandiri dilakukan sesuai kesiapan sekolah.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan