logo Kompas.id
HumanioraLiburan, tetapi Berujung...
Iklan

Liburan, tetapi Berujung Depresi, Kok Bisa?

Bagi sebagian orang, liburan dapat memicu terjadinya ”holiday blues”. Pada kondisi ini, liburan yang biasanya menyenangkan justru menimbulkan rasa sedih atau kecewa.

Oleh
DEONISIA ARLINTA
· 1 menit baca
Warga menggunakan waktu mereka untuk berlibur dengan mengunjungi sejumlah tempat wisata, seperti di Pantai Ngebum, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Minggu (23/4).
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Warga menggunakan waktu mereka untuk berlibur dengan mengunjungi sejumlah tempat wisata, seperti di Pantai Ngebum, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Minggu (23/4).

Libur akhir tahun telah tiba. Sederet rencana sudah disiapkan sejak jauh hari untuk menghabiskan masa liburan ini. Beberapa orang memilih untuk mengisinya dengan pergi ke luar kota bersama keluarga. Ada pula yang menghabiskan liburan dengan bersantai di rumah sambil menonton film dan makan makanan favorit. Semua kegiatan dilakukan agar liburan bisa dilewati dengan menyenangkan.

Liburan memang identik dengan masa yang penuh keceriaan dan kegembiraan. Namun, itu tidak berlaku buat semua orang. Bagi beberapa orang, liburan justru membawa rasa sedih, kecewa, kesepian, hingga depresi. Liburan juga dapat memperburuk rasa cemas dan stres seseorang, terutama mereka yang memiliki trauma ataupun gangguan kesehatan mental.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan