JAMINAN KESEHATAN
Mahadata JKN-KIS Bisa Digunakan untuk Prediksi Risiko Kesehatan
Data peserta JKN-KIS yang besar dapat dimanfaatkan untuk evaluasi dan pengembangan program JKN-KIS yang lebih baik.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F11%2F08%2F5d98585b-67d9-44ea-bfb5-9b76fca4d5ac_jpeg.jpg)
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti menjelaskan sistem operasional BPJS Kesehatan kepada delegasi dari 36 negara peserta Joint Learning Network (JLN) di Kantor Pusat BPJS Kesehatan, Jakarta, Rabu (8/11/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Jumlah peserta yang besar serta layanan yang luas dalam program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat telah membentuk mahadata kesehatan nasional. Mahadata kesehatan tersebut tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk penyusunan kebijakan, tetapi juga untuk menganalisis serta memprediksi risiko kesehatan di masyarakat.
Direktur Utama Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, jumlah data yang dikelola oleh BPJS Kesehatan terhadap data peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sangat besar. Data-data tersebut sangat berpotensi dimanfaatkan untuk berbagai macam tujuan, terutama untuk evaluasi dan pengembangan program JKN-KIS yang lebih baik.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 9 dengan judul "Mahadata JKN-KIS Bisa Digunakan untuk Prediksi Risiko Kesehatan".
Baca Epaper Kompas