logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊKarakter Psikologi Pemilih...
Iklan

Karakter Psikologi Pemilih Pemilu 2024

Sebagian besar pemilih adalah pemilih emosional yang menentukan capres-cawapresnya berdasarkan suka atau tidak suka.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca
Ketiga pasangan calon presiden-calon wakil presiden berfoto bersama setelah mengikuti debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).
KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN

Ketiga pasangan calon presiden-calon wakil presiden berfoto bersama setelah mengikuti debat yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di kantor KPU, Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Sebagian besar pemilih pada ajang pemilihan umum di Indonesia adalah pemilih emosional yang menentukan pilihan calon pemimpinnya berdasarkan kesukaan atau ketidaksukaan semata. Situasi itu pun dimanfaatkan calon presiden-calon wakil presiden pada Pemilu 2024. Meski mereka memiliki gagasan besar untuk membangun negara, memoles diri dengan hal remeh dan receh sepertinya lebih mengemuka.

Menjadi pemilih rasional itu berat, butuh usaha besar, motivasi kuat untuk melakukan, dan kemampuan untuk membandingkan gagasan dari setiap pasangan capres-cawapres. Untuk bisa melakukan perbandingan itu, mereka harus mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai sumber sebelum akhirnya memutuskan pilihan.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan