logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊEmisi Energi Fosil dan...
Iklan

Emisi Energi Fosil dan Deforestasi Indonesia 10 Besar Terburuk di Dunia

Jumlah karbon yang dihasilkan Indonesia meningkat sebesar 18,3 persen pada 2022 menjadi 728,9 metrik ton. Kenaikan emisi disumbang dari alih fungsi lahan, deforestasi, dan penggunaan energi fosil, utamanya batubara.

Oleh
ERIKA KURNIA
Β· 1 menit baca
Aksi aktivis internasional yang menyuarakan pengakhiran energi fosil di lokasi penyelenggaraan Konferensi Para Pihak tentang Perubahan Iklim Ke-28 (COP28) di Dubai Expo, Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa (5/12/2023).
KOMPAS/ERIKA KURNIA

Aksi aktivis internasional yang menyuarakan pengakhiran energi fosil di lokasi penyelenggaraan Konferensi Para Pihak tentang Perubahan Iklim Ke-28 (COP28) di Dubai Expo, Dubai, Uni Emirat Arab, Selasa (5/12/2023).

DUBAI, KOMPAS β€” Laporan terbaru Global Carbon Project menunjukkan penggunaan energi fosil, alih fungsi lahan, dan deforestasi menyumbang emisi karbon pemicu perubahan iklim yang tinggi bagi Indonesia pada 2022. Indonesia diharapkan merumuskan strategi tepat dan komitmen lebih serius untuk menurunkan emisi penyebab perubahan iklim.

Global Carbon Project merilis laporan global tentang emisi karbon yang disusun 120 ilmuwan internasional, Senin (4/12/2023). Laporan itu menunjukkan, jumlah karbon yang dihasilkan Indonesia meningkat sebesar 18,3 persen pada 2022 menjadi 728,9 metrik ton. Capaian kenaikan emisi disumbang dari alih fungsi lahan, deforestasi, dan penggunaan energi fosil, khususnya batubara.

Editor:
AUFRIDA WISMI WARASTRI
Bagikan