Ekranisasi Karya Sastra ke Film Tidak Bisa Dibandingkan
Pembandingan film adaptasi sastra menjadi bagian pemasaran yang tidak disengaja dan secara tidak langsung mengajak orang untuk menikmati film dan karya sastra.
SINGARAJA, KOMPAS — Ekranisasi karya sastra menjadi film tidak harus sama persis dengan karya aslinya. Keduanya berada pada ranah yang berbeda sehingga hasilnya tidak bisa dibandingkan. Reaksi pembaca sastra ketika sebuah karya sastra difilmkan menjadi warna tersendiri dalam proses alih wahana tersebut.
Penulis Putu Juli Sastrawan mengatakan, setiap film yang diadaptasi atau terinspirasi dari karya sastra pasti memiliki pendekatan yang berbeda. Sutradara film memiliki ”kacamata” yang berbeda dengan penulisnya. Perlu pendalaman cerita yang baik antara sutradara dan penulis karya sastra tersebut agar ketika sutradara menggarap filmnya tidak terlalu jauh melebar dari maksud penulis.