logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊBayi dan Balita Pun Bisa Alami...
Iklan

Bayi dan Balita Pun Bisa Alami Gangguan Kecemasan

Gangguan kesehatan mental pada bayi dan anak balita sering kali tidak teridentifikasi dan tidak mendapat terapi tepat.

Oleh
MUCHAMAD ZAID WAHYUDI
Β· 1 menit baca
Bayi usia 10 bulan Muhammad Raafi Tampilang menangis di pangkuan neneknya, Majelin Makasahe (42), Sabtu (14/9/2019), di Rumah Sakit Umum Daerah Sam Ratulangi Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara. Menangis menjadi tanda sederhana bahwa anak tidak merasa nyaman.
KRISTIAN OKA PRASETYADI

Bayi usia 10 bulan Muhammad Raafi Tampilang menangis di pangkuan neneknya, Majelin Makasahe (42), Sabtu (14/9/2019), di Rumah Sakit Umum Daerah Sam Ratulangi Tondano, Minahasa, Sulawesi Utara. Menangis menjadi tanda sederhana bahwa anak tidak merasa nyaman.

Persoalan kesehatan mental pada anak-anak yang berumur kurang dari lima tahun masih terabaikan. Padahal, sama seperti orang dewasa, bayi dan balita juga bisa mengalami kecemasan dan berbagai gangguan jiwa lain. Namun, masalah yang mereka alami kurang mendapat perhatian serius dari orangtua ataupun pengasuhnya.

Laporan Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Kerajaan Britania Raya (The Royal College of Psychiatrist/RCPsych), Oktober 2023, menunjukkan 5,5 persen anak berumur 2-4 tahun di Inggris memiliki masalah kesehatan mental pada 2017. Setelah itu, prevalensi anak usia 5-18 tahun yang mengalami masalah mental meningkat signifikan.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan