logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊDulu Dirundung, Sekarang...
Iklan

Dulu Dirundung, Sekarang Membendung

Sering kali kasus perundungan bermula dari candaan. Namun, candaan itu berubah menjadi olok-olokan dan tak jarang berakhir dengan kekerasan.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
Β· 1 menit baca
Tim Satgas Antibullying Sekolah Dasar Negeri Tenggulunan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menunjukkan deklarasi <i>antibullying</i> di sekolah itu, Rabu (4/10/2023). Satgas ini bertugas memantau tindakan perundungan di sekolah, seperti mengolok, mengejek nama orangtua dengan kata-kata kasar, dan mengancam.
KOMPAS/TATANG MULYANA SINAGA

Tim Satgas Antibullying Sekolah Dasar Negeri Tenggulunan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, menunjukkan deklarasi antibullying di sekolah itu, Rabu (4/10/2023). Satgas ini bertugas memantau tindakan perundungan di sekolah, seperti mengolok, mengejek nama orangtua dengan kata-kata kasar, dan mengancam.

Meski perang terhadap perundungan terus digaungkan, korban perundungan di institusi pendidikan masih terus berjatuhan. Alarm maraknya kasus kekerasan di sekolah pun berdering kencang. Tak ingin hanya mengutuk keadaan, sejumlah siswa yang dulu menjadi korban kini bergerak membendung perundungan.

Bel yang menandakan jam istirahat sekolah baru saja berbunyi di SD Negeri Tenggulunan, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (4/10/2023). Para siswa berhamburan ke luar kelas untuk bermain bersama.

Editor:
ADHITYA RAMADHAN
Bagikan