logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊUbah Haluan Pangan untuk...
Iklan

Ubah Haluan Pangan untuk Berpihak pada Pangan Lokal

Keberagaman pangan lokal seharusnya bisa menjadi penopang kemandirian pangan nasional. Hal ini membutuhkan perubahan haluan kebijakan pangan yang selama ini bias beras dan terigu.

Oleh
AHMAD ARIF, FRANCIS PATI HERIN, SAIFUL RIJAL YUNUS, YOLA SASTRA
Β· 1 menit baca
Warga menumbuk umbi keladi rebus dan menyiapkan kelapa parut untuk membuat subbet, makanan karbohidrat masyarakat suku Mentawai, yang akan dihidangkan dalam ritual pemberkatan bayi di pedalaman Pulau Siberut di Dusun Salappa, Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Selasa (26/9/2023).
KOMPAS/YOLA SASTRA

Warga menumbuk umbi keladi rebus dan menyiapkan kelapa parut untuk membuat subbet, makanan karbohidrat masyarakat suku Mentawai, yang akan dihidangkan dalam ritual pemberkatan bayi di pedalaman Pulau Siberut di Dusun Salappa, Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Selasa (26/9/2023).

JAKARTA, KOMPAS β€” Indonesia memiliki keberagaman sumber dan budaya pangan lokal, tetapi selama ini tersingkirkan dalam kebijakan pangan nasional. Keberagaman pangan lokal ini seharusnya bisa menjadi penopang kemandirian pangan nasional. Hal ini membutuhkan perubahan haluan kebijakan pangan yang selama ini bias beras dan terigu.

Peliputan Kompas di pulau-pulau kecil Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara (Sultra), dan Kepulauan Mentawai di Sumatera Barat pada Agustus hingga awal Oktober 2023 menunjukkan, tingginya keberagaman sumber pangan di pulau-pulau kecil ini.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan