logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊHujan Buatan di Jabodetabek...
Iklan

Hujan Buatan di Jabodetabek Dioptimalkan hingga 2 September

Operasi teknologi modifikasi cuaca untuk menurunkan tingkat polusi udara di wilayah Jabodetabek akan dioptimalkan hingga 2 September karena pertumbuhan awan hujan yang cukup baik.

Oleh
PRADIPTA PANDU
Β· 1 menit baca
Warga menggunakan payung saat gerimis di Jalan Sumatera, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (23/8/2023). BNPB bersama BMKG, BRIN, dan TNI-Polri melakukan modifikasi cuaca untuk menurunkan hujan di Jabodetabek. Hujan yang turun diharapkan bisa mengurangi polusi udara di Jabodetabek.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Warga menggunakan payung saat gerimis di Jalan Sumatera, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (23/8/2023). BNPB bersama BMKG, BRIN, dan TNI-Polri melakukan modifikasi cuaca untuk menurunkan hujan di Jabodetabek. Hujan yang turun diharapkan bisa mengurangi polusi udara di Jabodetabek.

JAKARTA, KOMPAS β€” Tim gabungan yang terdiri dari sejumlah lembaga terus mengoptimalkan operasi teknologi modifikasi cuaca atau TMC untuk menurunkan tingkat polusi udara di wilayah Jabodetabek. Operasi TMC akan dioptimalkan hingga 2 September karena pertumbuhan awan hujan berpeluang cukup baik dengan persentase berkisar 50-70 persen.

Koordinator Laboratorium Pengelolaan TMC Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Budi Harsoyo menyampaikan, hingga Senin (28/8/2023), tim gabungan sudah melakukan sembilan sorti penyemaian untuk menurunkan hujan di wilayah Jabodetabek. Total bahan semai yang terpakai mencapai 6,4 ton garam (NaCl) dan 800 kilogram kalsium oksida (CaO).

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan