logo Kompas.id
HumanioraEl Nino dan La Nina...
Iklan

El Nino dan La Nina Berkepanjangan Bakal Lebih Sering Terjadi

Pola La Nina dan El Nino ke depan bakal lebih sering terjadi berkepanjangan karena aliran atmosfer di atas Samudra Pasifik telah berubah lebih lambat.

Oleh
AHMAD ARIF
· 1 menit baca
Buruh tani mempersiapkan karung saat memanen padi di Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (4/8/2023).
KOMPAS/PRIYOMBODO

Buruh tani mempersiapkan karung saat memanen padi di Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (4/8/2023).

JAKARTA, KOMPAS — Setelah tiga tahun mengalami La Nina berturut-turut, kita saat ini memasuki periode El Nino yang terjadi sejak Juni 2023 dan diperkirakan berlanjut hingga Februari 2024. Riset terbaru menemukan bahwa pola La Nina dan El Nino ke depan bakal lebih sering terjadi berkepanjangan karena aliran atmosfer di atas Samudra Pasifik telah berubah lebih lambat.

Studi yang dilaporkan di Nature pada Rabu (23/8/2023) ini mengungkapkan bahwa komponen atmosfer yang disebut ”Pacific Walker Circulation” telah berubah perilakunya selama era industri dengan cara yang tidak terduga. Tim penulis internasional yang dipimpin Georgina Falster dari Research School of Earth Sciences Australian National University ini juga menemukan bahwa letusan gunung berapi dapat menyebabkan Sirkulasi Walker melemah untuk sementara waktu sehingga memicu kondisi El Nino.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan