logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊBalas Dendam
Iklan

Balas Dendam

Balas dendam sebagai respons terhadap ketidakadilan memiliki sejarah sastra yang panjang. Tema ini masih selalu muncul dalam cerita film dan buku sampai sekarang.

Oleh
AGUSTINE DWIPUTRI
Β· 1 menit baca
Para pelayat Iran berkumpul di sekitar kendaraan yang membawa peti jenazah Mayor Jenderal Qasem Soleimani (62) yang terbunuh akibat serangan Amerika Serikat selama tahap akhir pemakaman di kota kelahirannya, Kerman, Selasa (7/1/2020). Soleimani terbunuh di luar Bandara Baghdad, pekan sebelumnya, dalam serangan pesawat tak berawak yang diperintahkan oleh Presiden AS Donald Trump. Insiden ini meningkatkan ketegangan antara AS dan Iran. Teheran bersumpah akan melakukan balas dendam.
KOMPAS/ELSA EMIRIA LEBA

Para pelayat Iran berkumpul di sekitar kendaraan yang membawa peti jenazah Mayor Jenderal Qasem Soleimani (62) yang terbunuh akibat serangan Amerika Serikat selama tahap akhir pemakaman di kota kelahirannya, Kerman, Selasa (7/1/2020). Soleimani terbunuh di luar Bandara Baghdad, pekan sebelumnya, dalam serangan pesawat tak berawak yang diperintahkan oleh Presiden AS Donald Trump. Insiden ini meningkatkan ketegangan antara AS dan Iran. Teheran bersumpah akan melakukan balas dendam.

Seseorang disebut mendendam jika memiliki atau menunjukkan keinginan untuk membalas orang lain karena dia berpikir bahwa orang tersebut telah menyakitinya dan dia tidak mau memaafkan (terjemahan bebas dari Cambridge English Dictionary). Bagaimana perilaku balas dendam dijelaskan dalam perspektif psikologi?

Balas dendam sebagai respons terhadap ketidakadilan memiliki sejarah sastra yang panjang. Tema ini masih selalu muncul dalam cerita film dan buku sampai sekarang.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan