ANAK-ANAK DI PULAU TERLUAR
Dalam Kubangan Kemiskinan, Berjuang Menggapai Mimpi dari Mentawai
Kemiskinan masih mendera masyarakat adat Kepulauan Mentawai meski memiliki sumber daya alam melimpah. Untuk meraih pendidikan lebih tinggi, anak-anak Mentawai harus berjuang keras.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F07%2F25%2F0e088816-3d28-4526-bd07-5651ce68507f_jpeg.jpg)
Amos (ketiga dari kanan), siswa kelas II Jurusan Nautika Kapal Penangkap Ikan SMKN 2 Kepulauan Mentawai, mendampingi adiknya dari kampung, Deni Suryani (17); adik sepupunya, Ilarius Alex (17) dan Susanna (17); serta kakak beradik Theresia Cici Setiawati (17) dan Gilbert Tomingse (15) untuk mendaftar di SMK tersebut. Mereka adalah anak-anak dari Dusun Policoman dan Muara Sigep, Desa Sigapokna, Kecamatan Siberut Barat, sebelah timur dari Siberut Selatan.
Sinar matahari sangat menyengat, Sabtu (7/7/2023) siang. Suasana di kompleks Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Kepulauan Mentawai terlihat sepi. Namun, dari bawah bukit-yang dikenal dengan nama Bukit Sakkelo, di Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, muncul enam remaja perempuan dan laki-laki.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 1 dengan judul "Dalam Kubangan Kemiskinan, Berjuang Menggapai Mimpi dari Mentawai ".
Baca Epaper Kompas