logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊNaik Transjakarta Pun Ada...
Iklan

Naik Transjakarta Pun Ada Koreografinya!

Koreografi bukan hanya tarian, melainkan juga setiap gerak tubuh manusia ketika beraktivitas. Pada dasarnya, tubuh dan kehidupan adalah seni.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
Β· 1 menit baca
Perupa Al Imran Karim menunjukkan karyanya pada Presentasi Performatif di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Sabtu (1/7/2023) malam. Ada 10 perupa muda yang menunjukkan karyanya, baik dalam bentuk tarian, teater, maupun pertunjukan suara di kegiatan ini. Para perupa adalah peserta lokakarya Artistic Development yang digelar Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).
KOMPAS/SEKAR GANDHAWANGI

Perupa Al Imran Karim menunjukkan karyanya pada Presentasi Performatif di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Sabtu (1/7/2023) malam. Ada 10 perupa muda yang menunjukkan karyanya, baik dalam bentuk tarian, teater, maupun pertunjukan suara di kegiatan ini. Para perupa adalah peserta lokakarya Artistic Development yang digelar Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).

Sadar atau tidak, kita semua aslinya adalah penari dan lingkungan adalah koreografernya. Dalam konteks urban, setiap langkah dan gerakan kita ditentukan oleh nyala lampu merah, kemacetan, ambulans yang hendak lewat, trotoar yang tidak rata, hingga letak halte Transjakarta.

Bayangkan kota Jakarta yang sibuk. Lalu lintas di jalanan yang macet dan klakson bersahutan. Anda lantas memilih naik Transjakarta, lalu buru-buru menyusuri trotoar, menghindari gerobak penjaja yang mengokupasi trotoar, naik tangga jembatan penyeberangan orang, sampai akhirnya tiba di halte.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan