logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊBuruh Perempuan di Kebun Sawit...
Iklan

Buruh Perempuan di Kebun Sawit Masih Rentan Alami Kekerasan Seksual

Perempuan pekerja di perkebunan sawit masih belum terlindungi dengan baik. Mereka masih rentan mengalami upah yang tidak setara dengan beban kerja dan ancaman kekerasan seksual.

Oleh
Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
Β· 1 menit baca
Pintauli Manurung (kiri) dan Esron Simbolon, anaknya, membersihkan tanaman liar di kebun kelapa sawit milik mereka di kawasan Nagari Pengkolan, Kecamatan Bosar Maligas, Simalungun, Sumatera Utara, Maret 2018.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Pintauli Manurung (kiri) dan Esron Simbolon, anaknya, membersihkan tanaman liar di kebun kelapa sawit milik mereka di kawasan Nagari Pengkolan, Kecamatan Bosar Maligas, Simalungun, Sumatera Utara, Maret 2018.

JAKARTA, KOMPAS β€” Buruh perempuan di perkebunan sawit di Indonesia masih rentan mengalami kekerasan, upah minim dengan beban kerja tinggi, dan kekerasan seksual. Pemerintah agar lebih agresif menangani hal tersebut dan memastikan pelaksanaan instrumen hukum bagi perlindungan perempuan pekerja di sektor rentan.

Buruh perempuan di perkebunan sawit Sumatera Selatan, Siti Roaini, dalam diskusi tematik Menuju Kongres Perempuan Bangkit: Perempuan di Sektor Perkebunan Sawit, Jumat (16/6/2023), menuturkan, respons pemerintah masih minim terhadap berbagai permasalahan buruh perempuan tersebut. Ia menyebut persoalan itu juga terjadi pada buruh perempuan di perkebunan sawit di Sumatera Selatan.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan