logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊPerguruan Tinggi Dukung...
Iklan

Perguruan Tinggi Dukung Masyarakat Tanggap Bencana

Indonesia termasuk negara rawan bencana. Perubahan di dunia juga membuat frekuensi dan ragam bencana meningkat. Oleh karena itu, masyarakat perlu tanggap dan tangguh bencana, salah satunya dengan peran perguruan tinggi.

Oleh
ESTER LINCE NAPITUPULU
Β· 1 menit baca
Pengajar dari Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, menunjukkan hasil riset dan pengabdian masyarakat untuk mendukung masyarakat tanggap bencana. Salah satunya lewat buku-buku cerita yang menarik bagi anak. Universitas Ahmad Dahlan menjadi satu dari delapan perguruan tinggi Indonesia dalam konsorsium Building Universities in Leading Disaster Resilience (BUiLD) yang didukung Erasmus+ dan Kemendikbudristek dalam acara konferensi BUiLD 2023 di Jakarta, Rabu (10/5/2023).
KOMPAS/ESTER LINCE NAPITUPULU

Pengajar dari Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta, menunjukkan hasil riset dan pengabdian masyarakat untuk mendukung masyarakat tanggap bencana. Salah satunya lewat buku-buku cerita yang menarik bagi anak. Universitas Ahmad Dahlan menjadi satu dari delapan perguruan tinggi Indonesia dalam konsorsium Building Universities in Leading Disaster Resilience (BUiLD) yang didukung Erasmus+ dan Kemendikbudristek dalam acara konferensi BUiLD 2023 di Jakarta, Rabu (10/5/2023).

JAKARTA, KOMPAS β€” Perguruan tinggi dan dunia akademik perlu berkontribusi untuk membangun masyarakat yang tahan dan tanggap bencana. Perguruan tinggi dapat berperan melalui Tri Dharma, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, untuk berkontribusi sesuai dengan lokasi dan potensi ancaman bencana di daerah dalam upaya tanggap bencana.

Guna mewujudkan Indonesia yang lebih tanggap bencana, sejak akhir tahun 2019 dibentuk konsorsium Building Universities in Leading Disaster Resilience (BUiLD) yang melibatkan delapan universitas nasional dan empat universitas asing. Konsorsium tersebut didukung oleh Erasmus + Capacity Building in Higher Education Fund dari Uni Eropa serta Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan