ZAT ADIKTIF
Kolaborasi untuk Mengurangi Dampak Buruk Narkoba
Kolaborasi antara pemerintah, komunitas masyarakat sipil, dan para periset dibutuhkan untuk memperkuat layanan pengurangan dampak buruk narkoba. Hal ini perlu disertai dukungan pendanaan.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2023%2F04%2F15%2F8b0aff74-e27c-4415-8624-ebf0dc17764e_jpeg.jpeg)
Seorang petugas memeriksa sampel narkoba yang diberikan pengguna zat adiktif tersebut di pusat kesehatan masyarakat di Canberra, Australia, Jumat (14/4/2023). Layanan tersebut merupakan bagian dari program pengurangan dampak buruk penggunaan narkoba.
MELBOURNE, KOMPAS — Kolaborasi untuk mengurangi dampak buruk penggunaan narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya atau napza diperkuat. Selain lembaga internasional dan masyarakat sipil, para peneliti lintas negara turut berkontribusi dalam riset terkait efektivitas program pengurangan dampak buruk narkoba.
Hal itu terungkap dalam rangkaian sesi diskusi pada Harm Reduction International Conference, Selasa (18/4/20233), di Melbourne, Australia. Berbagai lembaga internasional, peneliti, dan masyarakat sipil dari banyak negara saling berbagi pengalaman menangani pengurangan dampak buruk karena akses terhadap layanan narkoba amat minim.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 8 dengan judul "Kolaborasi untuk Mengurangi Dampak Buruk".
Baca Epaper Kompas