logo Kompas.id
Humaniora”Long Weekend” Baik untuk...
Iklan

”Long Weekend” Baik untuk Kesehatan

Peneliti di Australia menunjukkan ”long weekend” baik untuk kesehatan tubuh. Hal ini berkaitan dengan wacana empat hari kerja dalam sepekan yang sedang menjadi topik hangat beberapa waktu terakhir.

Oleh
SEKAR GANDHAWANGI
· 1 menit baca
Para pekerja melintas di jalur pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (4/1/2022). Libur panjang selalu dinanti para pekerja setelah menjalani rutinitas kerja.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Para pekerja melintas di jalur pedestrian di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Rabu (4/1/2022). Libur panjang selalu dinanti para pekerja setelah menjalani rutinitas kerja.

JAKARTA, KOMPAS — Liburan panjang akhir pekan atau long weekend diasosiasikan dengan kondisi kesehatan yang baik, seperti durasi tidur yang lebih panjang dan fisik yang lebih aktif dibandingkan dengan hari biasa. Temuan penelitian University of South Australia ini menambah perspektif atas wacana empat hari kerja yang sedang dibicarakan kalangan bisnis global.

Penelitian tersebut menggunakan data dari Annual Rhytms in Adult’s Lifestyle and Health (ARIA), yakni data yang mencatat ritme tubuh selama 24 jam, antara lain dari segi aktivitas fisik dan pola makan. Data ini merangkum ritme tubuh 308 orang dewasa dengan nilai tengah usia (mean) 40,4 tahun. Data dikumpulkan dari gawai pencatat kebugaran (fitness tracker) yang mereka gunakan selama 24 jam. Pengumpulan data berlangsung selama 13 bulan.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan