logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊMenjadi Pengamat yang Peduli
Iklan

Menjadi Pengamat yang Peduli

Peran pengamat penting untuk mencegah atau mengintervensi tindakan buruk. Pengamat tidak perlu menunggu orang lain mengintervensi, tetapi dapat bertindak lebih aktif dengan mengambil tanggung jawab untuk membantu.

Oleh
KRISTI POERWANDARI
Β· 1 menit baca
Warga melintasi mural bertema hentikan perundungan di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/8/2021). Pemaksaan yang berujung pada diskriminasi dan perundungan harus dihentikan karena tidak menghargai hak asasi manusia.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Warga melintasi mural bertema hentikan perundungan di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (31/8/2021). Pemaksaan yang berujung pada diskriminasi dan perundungan harus dihentikan karena tidak menghargai hak asasi manusia.

Bayangkan suatu keadaan. Anda sedang di keramaian, dan seseorang yang tidak Anda kenal mengalami hal tidak mengenakkan. Misalnya dirundung oleh teman-temannya, dimaki-maki pasangan, atau dilecehkan oleh seseorang yang lain. Apakah Anda atau pengamat lain akan turun tangan menolong atau diam saja?

Penelitian menunjukkan bahwa ketika ada orang-orang lain, umumnya kita akan berpikir ribuan kali untuk mengintervensi kejadian. Semua berasumsi atau saling menunggu bahwa yang lain akan melakukan sesuatu. Akhirnya, tidak ada seorang pun yang membantu. Alasan lain bahwa banyak dari kita tidak melakukan sesuatu adalah karena kita khawatir dengan risiko yang mungkin terjadi.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan