logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊTiga Permasalahan Mendasar...
Iklan

Tiga Permasalahan Mendasar Sampah yang Tidak Kunjung Selesai

Sampah terus menjadi masalah meski banyak inovasi dalam pengelolaannya. Sampah kantong plastik dan kemasan produk kebutuhan sehari-hari dianggap tak berharga sehingga tak terurus.

Oleh
AGUSTINUS YOGA PRIMANTORO
Β· 1 menit baca
Instalasi pengolahan limbah air lindi di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Desa Sitimulyo, Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (28/2/2023). Warga sekitar TPST Piyungan mengeluhkan lubernya limbah air lindi ke kawasan permukiman dan sawah. Pengolahan air lindi di TPST Piyungan memanfaatkan bakteri pengurai dan saat ini belum mampu mengimbangi volume sampah yang dibuang ke tempat itu.
KOMPAS/FERGANATA INDRA RIATMOKO

Instalasi pengolahan limbah air lindi di Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Desa Sitimulyo, Piyungan, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (28/2/2023). Warga sekitar TPST Piyungan mengeluhkan lubernya limbah air lindi ke kawasan permukiman dan sawah. Pengolahan air lindi di TPST Piyungan memanfaatkan bakteri pengurai dan saat ini belum mampu mengimbangi volume sampah yang dibuang ke tempat itu.

JAKARTA, KOMPAS β€” Permasalahan sampah terus terjadi karena minimnya penegakan hukum dan anggaran pengelolaan, serta tidak adanya panduan kemitraan. Oleh karena itu, pajak sampah plastik bernilai rendah perlu diberlakukan untuk mengurangi timbulan sampah yang tidak terkelola.

Hal itu disampaikan oleh CEO dan Founder Waste4Change Mohamad Bijaksana Junerosano, di Jakarta, Kamis (6/4/2023). Tiga problem mendasar penanganan sampah tersebut merupakan hasil kajian dari Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) dan Asosiasi Sampah Padat Internasional (ISWA).

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan