logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊYang Senior, Yang Bahagia
Iklan

Yang Senior, Yang Bahagia

Warga senior berusia di atas 60 tahun meyakini kunci hidup bahagia terletak pada perasaan bersyukur dan pasrah. Prinsip hidup ini membantu warga senior melewati tantangan dan badai kehidupan.

Oleh
DENTY PIAWAI NASTITIE, SOELASTRI SOEKIRNO
Β· 1 menit baca
Aparatur sipil negara (ASN) yang akan segera pensiun ataupun yang sudah pensiun tertawa lepas saat komedian Cak Lontong dan Nur Akbar menghibur mereka dalam acara Program Wirausaha ASN dan Pensiunan di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/1/2019). Kegiatan ini sebagai ajang untuk menyiapkan ASN agar bisa berwirausaha setelah pensiun serta menampilkan juga produk-produk yang dihasilkan pensiunan ASN. Kegiatan ini dihadiri Presiden Joko Widodo.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO

Aparatur sipil negara (ASN) yang akan segera pensiun ataupun yang sudah pensiun tertawa lepas saat komedian Cak Lontong dan Nur Akbar menghibur mereka dalam acara Program Wirausaha ASN dan Pensiunan di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Rabu (16/1/2019). Kegiatan ini sebagai ajang untuk menyiapkan ASN agar bisa berwirausaha setelah pensiun serta menampilkan juga produk-produk yang dihasilkan pensiunan ASN. Kegiatan ini dihadiri Presiden Joko Widodo.

Riset Cassie Mogilner dan kolega yang diterbitkan di Social Psychological and Personality Science 2011 menunjukkan, ada perubahan makna kebahagiaan antargenerasi. Apabila generasi muda mengasosiasikan kebahagiaan dengan kegembiraan, maka generasi senior memandang kebahagiaan sebagai sesuatu yang erat kaitannya dengan kedamaian.

”Karena orang tua memiliki masa depan yang lebih terbatas, pengalaman kebahagiaan mereka mungkin lebih terfokus pada saat ini dan dengan demikian lebih erat terkait dengan perasaan damai,” tulis Mogilner dalam risetnya.

Editor:
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Bagikan