logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊAnak Kita Sekolah, tetapi...
Iklan

Anak Kita Sekolah, tetapi Tidak Belajar

Pencapaian hasil belajar anak Indonesia yang rendah sangat berkorelasi dengan rendahnya tingkat literasi membaca dan berhitung.

Oleh
ALOYSIUS BUDI KURNIAWAN
Β· 1 menit baca
Kepala SDN Paoman IV Lutfiya bersama siswa membaca buku terkait mangrove di sekolah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (25/5/2019). SDN Paoman IV termasuk dalam 26 SD di Indramayu yang menerapkan kurikulum pendidikan lingkungan hidup tematik mangrove. Tahun ini, ditargetkan 42 SD menerapkan hal serupa.
KOMPAS/ABDULLAH FIKRI ASHRI

Kepala SDN Paoman IV Lutfiya bersama siswa membaca buku terkait mangrove di sekolah di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (25/5/2019). SDN Paoman IV termasuk dalam 26 SD di Indramayu yang menerapkan kurikulum pendidikan lingkungan hidup tematik mangrove. Tahun ini, ditargetkan 42 SD menerapkan hal serupa.

Rendahnya mutu pembelajaran pendidikan dasar dan menengah menjadi persoalan krusial yang mesti segera dipecahkan. Di Indonesia, murid SMA kelas II semester I hanya mampu menggapai capaian kompetensi setara dengan murid SD kelas VI. Artinya, meskipun anak-anak sudah begitu lama menghabiskan waktu di sekolah, secara mutu dan kompetensi mereka tidak banyak belajar.

Capaian hasil belajar anak Indonesia yang diukur dengan hasil tes global memang amat rendah, khususnya pada mata pelajaran matematika, sains, dan membaca. Tes global yang dimaksud meliputi Programme for International Student Assessment (PISA), Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS), dan Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS).

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan