Rantai Obesitas Bisa Diputus sejak Dini
Satu dari lima anak usia 5-12 tahun dan satu dari tujuh remaja usia 13-18 tahun di Indonesia mengalami kelebihan berat badan atau obesitas. Oleh sebab itu, pola hidup sehat perlu digencarkan mulai dari keluarga.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Eva Susanti (di layar) bersama dengan para pembicara tengah berfoto bersama dalam peringatan Hari Obesitas 2023 yang diadakan oleh Nutrifood Indonesia di Jakarta, Rabu (1/3/2023).
JAKARTA, KOMPAS — Prevalensi obesitas anak di Indonesia terus meningkat dan semakin mengkhawatirkan. Padahal, obesitas memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit tidak menular. Salah satu upaya memutus mata rantai obesitas sejak dini adalah dengan mulai menerapkan pola hidup sehat.
Prevalensi obesitas dan berat badan berlebih pada anak berusia 5-9 tahun meningkat hingga dua kali lipat selama 10 tahun terakhir. Peningkatan prevalensi obesitas anak terjadi pada 2006-2016 dari 2,8 persen menjadi 6,1 persen. Sementara prevalensi berat badan berlebih meningkat dari 8,6 persen pada 2006 menjadi 15,4 persen pada 2016.