logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊSumber Pencemar Pangan dan...
Iklan

Sumber Pencemar Pangan dan Cara Mengurangi Risikonya

Tingginya kasus penyakit bawaan pangan menandai besarnya beban kesehatan masyarakat yang seharusnya bisa dihindari. Selain kesadaran masyarakat, negara juga dituntut hadir untuk menjamin keamanan pangan.

Oleh
AHMAD ARIF, DEONISIA ARLINTA
Β· 1 menit baca
Petugas kesehatan melakukan perawatan terhadap siswa SD 29 Gunung Sarik yang mengalami keracunan jajanan bakso bakar di Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Rasidin Padang, Sumatera Barat, Selasa (11/1/2022). Total ada 30 siswa SD 29 Gunung Sarik dan lima orangtua siswa dan warga sekitar yang keracunan makanan yang dijual di sekitar sekolah tersebut.
YOLA SASTRA

Petugas kesehatan melakukan perawatan terhadap siswa SD 29 Gunung Sarik yang mengalami keracunan jajanan bakso bakar di Instalasi Gawat Darurat RSUD dr Rasidin Padang, Sumatera Barat, Selasa (11/1/2022). Total ada 30 siswa SD 29 Gunung Sarik dan lima orangtua siswa dan warga sekitar yang keracunan makanan yang dijual di sekitar sekolah tersebut.

Makanan tidak aman yang mengandung bakteri, virus, parasit, atau zat kimia berbahaya bisa menyebabkan lebih dari 200 penyakit, mulai dari diare, tipus, hepatitis, hingga kanker. Tingginya angka kasus penyakit bawaan makanan di Indonesia menandai besarnya beban kesehatan masyarakat yang seharusnya bisa dihindari dengan tata kelola yang baik.

Diare merupakan penyakit endemis yang menjadi salah satu penyumbang utama kematian di Indonesia, terutama pada anak berusia di bawah lima tahun atau balita. Makanan atau minuman yang terkontaminasi merupakan penyebab utama sakit perut ini. Tak hanya diare, pangan yang terkontaminasi juga bisa menjadi sumber penyakit kronis dan jangka panjang.

Editor:
EVY RACHMAWATI
Bagikan