logo Kompas.id
β€Ί
Humanioraβ€ΊHilang Nyawa karena Hoaks...
Iklan

Hilang Nyawa karena Hoaks Merajalela

Kerusuhan akibat isu penculikan anak di Wamena, yang merenggut belasan nyawa, memperpanjang catatan kelam ganasnya penyebaran hoaks. Tanpa penguatan benteng literasi, hoaks berpotensi memangsa lebih banyak korban.

Oleh
TATANG MULYANA SINAGA
Β· 1 menit baca
Aparat TNI AD berupaya bernegosiasi dengan massa untuk menghentikan kerusuhan di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023). Kerusuhan dipicu adanya informasi bohong tentang komplotan penculikan anak di Wamena.
PENERANGAN KOREM 172/PWY

Aparat TNI AD berupaya bernegosiasi dengan massa untuk menghentikan kerusuhan di Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023). Kerusuhan dipicu adanya informasi bohong tentang komplotan penculikan anak di Wamena.

Keganasan penyebaran hoaks kembali menelan korban. Berawal dari kabar bohong mengenai penculikan anak di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, belasan nyawa melayang akibat bentrokan antara warga dengan aparat gabungan TNI dan Polri. Kerentanan ini terus mengintai di tengah rendahnya literasi masyarakat dan merenggangnya kohesi sosial.

Hoaks penculikan anak merebak di Kampung Sapalek, Jalan Trans-Irian, Wamena, Kamis (23/2/2023). Sejumlah warga menghentikan pengendara mobil yang melintasi daerah tersebut karena dicurigai komplotan penculik anak.

Editor:
ICHWAN SUSANTO
Bagikan